Siapa
yang tidak tertarik dengan uang? Uang memegang peranan penting bukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan seseorang, tetapi juga keinginan seseorang. Needs vs Wants. Banyak orang yang bersusah payah untuk mendapatkan uang,
sehingga tak jarang juga banyak yang memutar otak untuk mencari cara agar dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya tanpa harus bersusah payah.
Terkadang,
cinta dapat dimanfaatkan sebagai ladang seseorang dalam “memenuhi” kebutuhan
dan keinginan seseorang.
Bukan
hal yang biasa jika dalam hubungan percintaan, terdapat saling memberi antara
satu sama lain. Tidak hanya saling memberikan dukungan emosional, namun juga
biologis maupun finansial.
Memiliki
pasangan yang dapat memenuhi segala yang kita perlukan tentunya sangat
menyenangkan dan menguntungkan. Ada istilah “cewe matre” dan “cowo matre”.
Tentunya pasti ada alasan mengapa mereka diberikan label seperti itu. Untuk
istilah “cewe matre”, banyak yang berdalih bahwa mereka bukanlah matre,
melainkan realistic. Para “cewe matre” ini memerlukan perlindungan secara
finansial karena banyak dari antara mereka yang masih berpikir bahwa laki-laki
sudah kodratnya untuk memenuhi kebutuhan perempuan.
Cerita
People berkesempatan mendengarkan cerita pribadi dari seorang lelaki tempan
(ehm) yang pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran dengan cewek matre.
Berikut cerita EG (bukan nama sebenarnya):
“Gua
pernah punya dua cewe matre dan gua pacaran dengan mereka itu cukup lama.
Cewe
yang pertama itu agak mendingan, dia dulu adalah pacar gua ketika gua masih
kuliah. Kapanpun gua pulang ke rumah, dia selalu cari alasan untuk perlu pergi
ke department store dan selalu jatuh cinta dengan baju yang dia lihat di sana,
dan menatap gua. Gak tahu harus berbuat apa, gua pun menyerah dan mengeluarkan
uang gua. Gua suka membelanjakan uang gua untuk buku-buku dan barang lainnya.
Kalau elu kerja, itu gak akan jadi masalah, tapi waktu itu gua gak kerja karena
masih kuliah. Nyatanya, terkadang gua meminta-minta uang ke orang yang gua
kenal untuk memenuhi kebutuhan dasar gua, dan pacar gua saat itu tahu. Yang
membuat gua terganggu adalah sangat jelas bahwa dia gak peduli. Gua memutuskan
untuk putus dengan dia. Ironisnya, ketika gua mau nelepon dia untuk putus, dia
nelepon duluan untuk putus dengan gua dan kembali ke pacar lamanya, yang punya
uang cukup untuk membuatnya bahagia.
Gua
bisa bilang apa, terkadang hidup yang ngatur sendiri hal-hal tersebut untuk
kita.
Ini
adalah pelajaran pertama gua. Pelajaran kedua gua diajarkan oleh seseorang yang
sudah sangat ahli.
Ketika
gua di usia 20 an, gua punya cewe yang sangat sangat cantik dan dia adalah
cewek paling matre yang pernah gua pacarin. Ketika gua benar-benar menyadari
apa yang sedang terjadi, gua langsung mengakhiri hubungan tersebut, antar dia
ke mobilnya dan kami gak pernah jalan lagi.
Sebuah
cerita yang kotor.
Jadi
mari kita sebut dia Bunga. Si Bunga
adalah kontestan fitness/penari eksotis dengan body yang bisa memberhentikan
lalu lintas di jalan. Dan ketika dia mempunyai badan yang sangat luar biasa,
dia juga mempunyai implant payudara yang kebesaran. Dia memberhentikan
kemacetan, dan ini bukan sebuah ekspresi, mobil-mobil sesungguhnya melambat
atau berhenti untuk menonton dia berjalan di jalan raya. Dia ngasih gua gambar
dia pakai bikini. Gua kasih lihat ke teman-teman gua dan kebanyakan dari mereka
gak percaya kalau gua kenal dengan si Bunga, apalagi pacaran sama dia.
Dan
bagaimana persisnya kami bertemu? Tentunya di strip klub (Klub penari
telanjang). Gua saat itu masih muda dan lebih naif, tapi ternyata kita punya mutual friends dan kami menghabiskan
beberapa jam untuk ngobrol bersama. Kami “terlihat” klop dan punya banyak persamaan,
atau setidaknya gua pikir demikian.
Pada
ujung malam, gua pikir gua punya kesempatan dengan si bunga, jadi gua ngajak
dia jalan. Betapa kagetnya gua ketika dia bilang iya, gua berada di langit ke
Sembilan dan gak percaya dengan keberuntungan gua. Saat itu Gua gak yakin gua
bisa tidur malamnya sebagai antisipasi dari kencan pertama kami.
Tetapi,
gua segera menyadari bahwa ketika kami kencan, setiap kencan yang dia usulkan
selalu terkesan mewah. Gua sih oke-oke saja waktu itu untuk kencan pertama, dan
bahkan di kencan kedua, tetapi gua segera sadar kalau gak pernah ada usul
kencan di rumah atau makan malam murah. Setiap kencan atau ide kencan yang dia punya selalu pemborosan yang membuat
gua harus membayar sekitar 6-7 juta.
Setiap
waktu, selalu seperti itu. Pada akhir kencan, kita berciuman secara singkat dan
dia selalu cari alasan untuk pulang ke rumah sesegera mungkin. Gua mulai
ngerasa kalau gua cuma dimanfaatin dan memutuskan untuk berhenti menghubungi si
bunga.
Tapi
dia gak berhenti sama gua.
Suatu
hari, dia nelepon dan nanya apa yang sedang gua lakukan dan mau balikan lagi.
Gua jujur dan bilang ke dia kalau dia melukai gua. Lagi, gua masih usia dua
puluhan waktu itu dan gak menghasilkan banyak uang, dan ini benar-benar
menyiksa akun bank gua.
Kemudian
dia mengejutkan gua dengan menawarkan gua sebuah kencan malam yang sunyi di
rumah gua, menegaskan bahwa dia mau membuatkan gua makan malam. Ok, ini lebih
baik dari sebelumnya, gua rasa. Dan saat itu terasa fine-fine saja, sampai
akhirnya dia jam sebelum dia seharusnya sampe di rumah gua, dia nelepon untuk
ngasih tahu gua kalau comedian kesukaan dia ada di kota dan hanya tinggal satu
hari aja comedian tersebut berada di kota. Dia nanya “Bisa gak kalau kita
ngelihat comedian favorit gua aja?”.
Dia
bisa mengajarkan seorang nelayan bagaimana cara memberikan umpan yang baik, dia
benar-benar ahli dalam hal ini.
Akhirnya
gua bilang iya ke si bunga. Gua bilang “kedengarannya seru! Jam berapa kamu mau
kita bertemu?”
Tentu,
dia bilang ke gua kalau kami udah pergi melihat comedian kesukaan dia, sekarang
kami harus pergi ke restoran kesukaan dia dan itu seharga 2,5 juta. Kemudian
tiket pertunjukan di baris terdepan ditambah minuman, maka datanglah 3,5 juta.
Dia
juga akhirnya agak mabuk dan kami langsung pulang ke rumah gua. Ironisnya,
ketika gua mau berhubungan seks
dengan dia, gua juga berpikir kalau gua suka sama dia dan ini mungkin jalan
kami untuk mensahkan hubungan kami.
Ketika
kami sampai di rumah, kami minum dan ngobrol beberapa menit. Dia kelihatannya
senang dan tiba-tiba saja, dia beranjak dan perlu untuk pergi sesegera mungkin,
lagi.
Kemudian
hal tersebut merupakan pukulan bagi gua – gua benar-benar dipermainkan sama
cewe matre sialan. Dan di telah berhasil melakukannya ke gua lagi!
Gua
bilang ke dia kalau dia perlu untuk segera pergi dan gua akan mengantar dia ke
mobilnya sesegera mungkin. Waktu itu sangat jelas bagi gua. Dia hanya manfaatin
gua untuk mempunyai kehidupan yang mewah, tidak peduli sama gua.
Kemudia
setelah itu, gua dengar dari cowo-cowo lain kalau hal itu tidak biasa untuk
dia, tapi jika lu punya uang yang cukup, maksudnya uang untuk jet pribadi, dia
betul-betul mau tidur dengan elu. Gua juga dengar kalau cowo-cowo ini, yang
punya uang untuk jet pribadi, manfaatin si bunga sebagaimana si bunga memanfaatkan
mereka, dan cowo-cowo tersebut mencapakkan si bunga ketika mereka sudah puas
dengan si bunga.
Karma
itu sialan kan?
Gua
pun mengantar si bunga ke mobilnya dan semenjak itu gua gak pernah ngomong lagi
sama dia.
Terima
kasih untuk pengalaman tersebut, gua memperoleh kemampuan untuk merasakan bahwa
cewe itu matre bahkan dari jarak yang sangat jauh, dan itu mungkin dapat
menghemat uang gua lebih banyak lagi selama bertahun-tahun.
Gua
dengar dia sekarang masih jomblo, sudah gak hot lagi dan gak ada yang
ngejar-ngejar dia lagi. Itu sbeuah bukti bahwa gak ada yang bisa lolos dari
karma.”
Terima
kasih EG atas ceritanya. Semoga EG dan pembaca setia Cerita People tidak akan
pernah merasakan lagi yang namanya pacaran dengan cewe matre ;)