Thursday, January 19, 2017

Bagaimana Rasanya Berpacaran dengan Cewek Matre?




Siapa yang tidak tertarik dengan uang? Uang memegang peranan penting bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan seseorang, tetapi juga keinginan seseorang. Needs vs Wants. Banyak orang yang bersusah payah untuk mendapatkan uang, sehingga tak jarang juga banyak yang memutar otak untuk mencari cara agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya tanpa harus bersusah payah.

Terkadang, cinta dapat dimanfaatkan sebagai ladang seseorang dalam “memenuhi” kebutuhan dan keinginan seseorang.

Bukan hal yang biasa jika dalam hubungan percintaan, terdapat saling memberi antara satu sama lain. Tidak hanya saling memberikan dukungan emosional, namun juga biologis maupun finansial.

Memiliki pasangan yang dapat memenuhi segala yang kita perlukan tentunya sangat menyenangkan dan menguntungkan. Ada istilah “cewe matre” dan “cowo matre”. Tentunya pasti ada alasan mengapa mereka diberikan label seperti itu. Untuk istilah “cewe matre”, banyak yang berdalih bahwa mereka bukanlah matre, melainkan realistic. Para “cewe matre” ini memerlukan perlindungan secara finansial karena banyak dari antara mereka yang masih berpikir bahwa laki-laki sudah kodratnya untuk memenuhi kebutuhan perempuan.

Cerita People berkesempatan mendengarkan cerita pribadi dari seorang lelaki tempan (ehm) yang pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran dengan cewek matre. Berikut cerita EG (bukan nama sebenarnya):

“Gua pernah punya dua cewe matre dan gua pacaran dengan mereka itu cukup lama.

Cewe yang pertama itu agak mendingan, dia dulu adalah pacar gua ketika gua masih kuliah. Kapanpun gua pulang ke rumah, dia selalu cari alasan untuk perlu pergi ke department store dan selalu jatuh cinta dengan baju yang dia lihat di sana, dan menatap gua. Gak tahu harus berbuat apa, gua pun menyerah dan mengeluarkan uang gua. Gua suka membelanjakan uang gua untuk buku-buku dan barang lainnya. Kalau elu kerja, itu gak akan jadi masalah, tapi waktu itu gua gak kerja karena masih kuliah. Nyatanya, terkadang gua meminta-minta uang ke orang yang gua kenal untuk memenuhi kebutuhan dasar gua, dan pacar gua saat itu tahu. Yang membuat gua terganggu adalah sangat jelas bahwa dia gak peduli. Gua memutuskan untuk putus dengan dia. Ironisnya, ketika gua mau nelepon dia untuk putus, dia nelepon duluan untuk putus dengan gua dan kembali ke pacar lamanya, yang punya uang cukup untuk membuatnya bahagia.

Gua bisa bilang apa, terkadang hidup yang ngatur sendiri hal-hal tersebut untuk kita.
Ini adalah pelajaran pertama gua. Pelajaran kedua gua diajarkan oleh seseorang yang sudah sangat ahli.

Ketika gua di usia 20 an, gua punya cewe yang sangat sangat cantik dan dia adalah cewek paling matre yang pernah gua pacarin. Ketika gua benar-benar menyadari apa yang sedang terjadi, gua langsung mengakhiri hubungan tersebut, antar dia ke mobilnya dan kami gak pernah jalan lagi.

Sebuah cerita yang kotor.

Jadi mari kita sebut dia Bunga. Si  Bunga adalah kontestan fitness/penari eksotis dengan body yang bisa memberhentikan lalu lintas di jalan. Dan ketika dia mempunyai badan yang sangat luar biasa, dia juga mempunyai implant payudara yang kebesaran. Dia memberhentikan kemacetan, dan ini bukan sebuah ekspresi, mobil-mobil sesungguhnya melambat atau berhenti untuk menonton dia berjalan di jalan raya. Dia ngasih gua gambar dia pakai bikini. Gua kasih lihat ke teman-teman gua dan kebanyakan dari mereka gak percaya kalau gua kenal dengan si Bunga, apalagi pacaran sama dia.

Dan bagaimana persisnya kami bertemu? Tentunya di strip klub (Klub penari telanjang). Gua saat itu masih muda dan lebih naif, tapi ternyata kita punya mutual friends dan kami menghabiskan beberapa jam untuk ngobrol bersama. Kami “terlihat” klop dan punya banyak persamaan, atau setidaknya gua pikir demikian.

Pada ujung malam, gua pikir gua punya kesempatan dengan si bunga, jadi gua ngajak dia jalan. Betapa kagetnya gua ketika dia bilang iya, gua berada di langit ke Sembilan dan gak percaya dengan keberuntungan gua. Saat itu Gua gak yakin gua bisa tidur malamnya sebagai antisipasi dari kencan pertama kami.

Tetapi, gua segera menyadari bahwa ketika kami kencan, setiap kencan yang dia usulkan selalu terkesan mewah. Gua sih oke-oke saja waktu itu untuk kencan pertama, dan bahkan di kencan kedua, tetapi gua segera sadar kalau gak pernah ada usul kencan di rumah atau makan malam murah. Setiap kencan atau ide kencan  yang dia punya selalu pemborosan yang membuat gua harus membayar sekitar 6-7 juta.

Setiap waktu, selalu seperti itu. Pada akhir kencan, kita berciuman secara singkat dan dia selalu cari alasan untuk pulang ke rumah sesegera mungkin. Gua mulai ngerasa kalau gua cuma dimanfaatin dan memutuskan untuk berhenti menghubungi si bunga.
Tapi dia gak berhenti sama gua.

Suatu hari, dia nelepon dan nanya apa yang sedang gua lakukan dan mau balikan lagi. Gua jujur dan bilang ke dia kalau dia melukai gua. Lagi, gua masih usia dua puluhan waktu itu dan gak menghasilkan banyak uang, dan ini benar-benar menyiksa akun bank gua.

Kemudian dia mengejutkan gua dengan menawarkan gua sebuah kencan malam yang sunyi di rumah gua, menegaskan bahwa dia mau membuatkan gua makan malam. Ok, ini lebih baik dari sebelumnya, gua rasa. Dan saat itu terasa fine-fine saja, sampai akhirnya dia jam sebelum dia seharusnya sampe di rumah gua, dia nelepon untuk ngasih tahu gua kalau comedian kesukaan dia ada di kota dan hanya tinggal satu hari aja comedian tersebut berada di kota. Dia nanya “Bisa gak kalau kita ngelihat comedian favorit gua aja?”.

Dia bisa mengajarkan seorang nelayan bagaimana cara memberikan umpan yang baik, dia benar-benar ahli  dalam hal ini.

Akhirnya gua bilang iya ke si bunga. Gua bilang “kedengarannya seru! Jam berapa kamu mau kita bertemu?”

Tentu, dia bilang ke gua kalau kami udah pergi melihat comedian kesukaan dia, sekarang kami harus pergi ke restoran kesukaan dia dan itu seharga 2,5 juta. Kemudian tiket pertunjukan di baris terdepan ditambah minuman, maka datanglah 3,5 juta.

Dia juga akhirnya agak mabuk dan kami langsung pulang ke rumah gua. Ironisnya, ketika gua mau berhubungan seks dengan dia, gua juga berpikir kalau gua suka sama dia dan ini mungkin jalan kami untuk mensahkan hubungan kami.

Ketika kami sampai di rumah, kami minum dan ngobrol beberapa menit. Dia kelihatannya senang dan tiba-tiba saja, dia beranjak dan perlu untuk pergi sesegera mungkin, lagi.

Kemudian hal tersebut merupakan pukulan bagi gua – gua benar-benar dipermainkan sama cewe matre sialan. Dan di telah berhasil melakukannya ke gua lagi!

Gua bilang ke dia kalau dia perlu untuk segera pergi dan gua akan mengantar dia ke mobilnya sesegera mungkin. Waktu itu sangat jelas bagi gua. Dia hanya manfaatin gua untuk mempunyai kehidupan yang mewah, tidak peduli sama gua.

Kemudia setelah itu, gua dengar dari cowo-cowo lain kalau hal itu tidak biasa untuk dia, tapi jika lu punya uang yang cukup, maksudnya uang untuk jet pribadi, dia betul-betul mau tidur dengan elu. Gua juga dengar kalau cowo-cowo ini, yang punya uang untuk jet pribadi, manfaatin si bunga sebagaimana si bunga memanfaatkan mereka, dan cowo-cowo tersebut mencapakkan si bunga ketika mereka sudah puas dengan si bunga.

Karma itu sialan kan?

Gua pun mengantar si bunga ke mobilnya dan semenjak itu gua gak pernah ngomong lagi sama dia.

Terima kasih untuk pengalaman tersebut, gua memperoleh kemampuan untuk merasakan bahwa cewe itu matre bahkan dari jarak yang sangat jauh, dan itu mungkin dapat menghemat uang gua lebih banyak lagi selama bertahun-tahun.

Gua dengar dia sekarang masih jomblo, sudah gak hot lagi dan gak ada yang ngejar-ngejar dia lagi. Itu sbeuah bukti bahwa gak ada yang bisa lolos dari karma.”


Terima kasih EG atas ceritanya. Semoga EG dan pembaca setia Cerita People tidak akan pernah merasakan lagi yang namanya pacaran dengan cewe matre ;)

No comments:

Post a Comment