Sudah
hal yang natural bagi pria untuk “mengetes” seorang wanita supaya pria bisa
melihat seberapa besar dia bisa lolos dari tindakannya tersebut. Kalian biasanya
dapat melihat perilaku tersebut dalam diri anak-anak. Menarik diri adalah
sesuatu yang juga dilakukan pria untuk mendapatkan keyakinan. Tidak ada pria
yang mengatakan, “Sayang, aku butuh meyakinkan diriku tentang hubungan kita.”
Melainkan pria akan menarik diri untuk melihat bagaimana seorang wanita akan
bereaksi. Ini tidak hanya terjadi pada pasangan yang sudah menjalin asmara
saja, namun juga berlaku bagi pria yang sedang pendekatan atau PDKT dengan
seorang wanita. Menarik diri misalnya bisa berupa tidak sering menelepon
seperti dahulu hanya untuk melihat bagaimana reaksi seorang wanita.
Ketika
kamu bereaksi secara emosional, itu membuat dia merasa memiliki kontrol. Dan jika
kamu bereaksi terus menerus secara emosional, misalnya marah-marah atau
menegur, pria akan melihatmu sebagai seorang wanita yang kurang tantangan. Jika
pria tidak bisa memprediksi bagaimana kamu akan bereaksi, kamu akan dianggap
menantang. Hal ini juga akan memberikan sesuatu yang pria inginkan: kebebasan
untuk bernafas.
Jika
sudah cukup lama kamu tidak mendengar kabar pria (gebetan atau pacar), padahal
sebelumnya si pria sering memberikan kabar, tunjukkanlah bahwa kamu sama sekali
tidak mempunyai “sikap” terhadap perilakunya tersebut. Nah, perilaku kamu yang
terlihat bahwa semua baik-baik saja akan membuat dia sedikit tidak yakin apakah
kamu merindukannya (“membutuhkannya”) ketika dia tidak bersamamu.
So,
coba jangan bertanya “Kenapa kamu gak telepon aku?” atau “Kenapa kamu gak kasih
kabar ke aku selama seminggu?”. Jika kamu berpura-pura tidak menyadari
hilangnya dia dari peradaban, dia akan datang kepadamu. Kenapa? Karena pria
tidak merasa dia memiliki 100% tempat di hatimu.
No comments:
Post a Comment