Saturday, January 28, 2017

Persiapkan Diri Sebelum Menemukan Belahan Jiwa





Tantangan pertama dalam proses berpacaran adalah berhentilah mencari belahan jiwamu, tetapi fokuslah mempersiapkan dirimu agar kamu dapat mengenali belahan jiwamu ketika dia datang. Kebanyakan orang menemukan belahan jiwa mereka atau ditemukan oleh belahan jiwa mereka ketika mereka sedang tidak mencari belahan jiwa. Ketika kamu siap, belahan jiwamu akan datang.

Bagian terbesar ketika menyiapkan diri kita adalah kita harus tahu siapa diri kita. Sebagai remaja, kita masih sedang mencari tahu apa artinya menjadi seseorang yang maskulin atau feminism. Berpacaran dengan lawan jenis sangat menakjubkan karena kita tidak hanya jadi tahu siapa pasangan kita, tetapi kita juga jadi tahu siapa diri kita.

Ketika kita lebih muda kita berpacaran bukan untuk mencari seorang belahan jiwa tetapi untuk belajar untuk tahu siapa diri kita dan mengeksplorasi rasa daya tarik dengan pasangan. Perasaan ketertarikan ini umumnya pada pujaan hati. Kita mungkin berpikir kita mencintai seseorang, tetapi kita benar-benar tergila-gila. Kita sangat senang karena bersama dengan seseorang, Lalu kita sebenarnya jadi lebih mengenal seseorang tersebut yang membuat kita tidak terlalu senang. Tentu saja kita mengalami beberapa ketertarikan yang tulus dengan seseorang, kasih sayang, dan minat terhadap seseorang, tetapi seseorang tersebut belum matang untuk menjadi belahan jiwa yang sesungguhnya.

Menjalani proses ini bagaimanapun juga adalah sebuah bagian penting dalam mempersiapkan diri kita untuk menemukan seseorang yang tepat. Terkadang, setelah hubungan berpacaran berakhir (putus) atau kita merasa ditolak, bahkan jika kita berada pada usia yang tidak remaja lagi, kita butuh pacaran lagi untuk sementara hanya agar kita dapat merasa lebih baik sebagai seorang perempuan atau laki-laki. Sekali kita merasa aman bahwa kita menarik bagi lawan jenis, maka kita siap untuk lebih serius mempertimbangkan hubungan yang eksklusif.

No comments:

Post a Comment