Jadi,
si dia sudah gak menginginkan kamu lagi? Dia sudah move on. Dia sudah mengganti
nomornya. Sekarang apa yang bisa kamu lakukan? Apapun yang kamu lakukan, jangan
menjadi seseoranng yang “hancur”. Sekarang
waktunya kamu untuk menyemangati dirimu sendiri. jika kamu galau, itu hanya
reaksi pertama kamu yang irasional. Kita cenderung terlalu menganggap serius terhadap
hubungan kita dengan seseorang. Pada kenyataannya, kamu bisa saja jadi
satu-satunya alasan kalau hubungan kamu gagal terus. Kamu mungkin mau
memposisikan dirimu pada posisi mantan kamu sebentar saja dan bertanya: Apakah kamu mau pacaran dengan dirimu?
Mungkin
kamu punya kebiasaan memilih pasangan yang “berengsek”, pasangan yang tidak
bisa komitmen, atau pasangan yang tahu kalau kamu mempuyai standar yang tidak
tinggi sehingga pasanganmu tidak berusaha untuk mendaptkan waktu dan
perhatianmu. Terdapat banyak sekali sebab-sebab hubungan kamu tidak bertahan
lama, tapi yang paling terpenting adalah….hubunganmu tidak bertahan lama.
Jadi,
sebelum kamu stress gara-gara putus dan merasa kamu perlu mantan kamu lagi,
pikirkan tentang apa yang mungkin kamu lakukan dengan putusnya hubunganmu dan
orang-orang yang pernah berhasil bangkit dari keterpurukan karena putus cinta. Jika
kamu merasa kalau mustahil untuk berpikir secara rasional tentang akibat dari
gagalnya sebuah hubungan, maka fokuskan kembali perhatianmu terhadap dirimu
sendiri. Jika memang perlu, “ngegalau” lah yang masih dalam batas wajar. Setelah
itu, bangkitlah. Mungkin terlihat sulit dilakukan saat itu, tapi salurkanlah
tenagamu untuk move on. Setiap hari banyak orang yang bangkit kembali setelah
putus cinta. Jadi, kamu juga bisa bangkit lagi. Setelah kamu moven on, kamu
bisa terlihat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, lebih bijak
mengenai kehidupan dan cinta.
Apapun
yang kamu lakukan, jangan arahkan perhatianmu kepada mantanmu, jika kamu merasa
dirimu memiliki pikiran yang menghantui dirimu tentang si mantan dan merenung
mengenai apa yang sedang dia lakukan, padahal kamu bukan lagi menjadi bagian
dari hidupnya, lakukanlah hal-hal berikut ini”
- Jangan menelepon lebih dari sekali dalam sehari
- Jika kamu telepon si mantan dan dia cuekin kamu, jangan kirim SMS berisi pesan yang psycho
Jika
kamu merasa kamu benar-benar hampir gila karena putus dari mantan, lebih baik
jika kammu cari bantuan melalui keluarga, konselor, atau mendekatkan dirimu
kepada Tuhan.
Tidak
peduli seberapa besar keinginanmu untuk memiliki seseorang, bukan berarti kamu
akan mengubah hasilnya. Kamu tidak bisa menahan emosi seseorang sebagai jaminan
atau memaksanya untuk bersamamu meskipun dia tidak mau.
Putus
cinta tidak seburuk itu. Biarkan dia pergi – secara fisik, emosional, dan
spiritual. Hidupmu masih bisa berlanjut meskipun si dia telah pergi.
Kita
pernah telah memilih pasangan yang tidak tepat dan harus membiarkannya pergim
atau sebaliknya, mereka yang menjauhkan diri dari kita. Terkadang, hal tersebut
terjadi terus-menerus. Tidak masalah. Kita melakukan itu sampai kita belajar
dari pengalaman dan mulai mencari tahu apa yang tidak kita inginkan dalam hidup
kita vs apa yang kita inginkan.
Jika
kamu dan pasanganmu tidak cocok, itu bukan berarti kiamat, dan tentunya itu
bukan akhir dari segalanya untuk kamu. Manfaatkan kekecewaanmu sebagai bahan
bakar untuk memotivasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Let that breakup
make you better, not bitter!
Punya
pengalaman putus cinta tidak berarti hal yang buruk. Jika kamu menghargai peristiwa
tersebut sebagai kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri,
kamu bisa lanjut untuk berkembang menjadi seorang pribadi yang lebih siap
menerima pasangan yang akan datang. Kamu akan tahu bahwa kamu adalah hadiah,
dan tidak ada pasangan yang akan membuat kamu merasa kekurangan, bahkan jika
kamu tidak tercipta untuk dia.
No comments:
Post a Comment