Pada kesempatan kali ini, Cerita
People dan S. Widawsky akan membantu para orang tua yang ingin mengajarkan
anak-anak mereka mengenai keterampilan yang sangat diperlukan agar menjadi
anak-anak yang mandiri dan sehat secara fisik maupun mental. Selalu ada
pertanyaan dari setiap ibu,
Bagaimana cara mengajarkan kepercayaan
diri/harga diri dan kerendahan hati kepada anak?
S. Widawsky, seorang mental
health professional dan konsultan personal menjelaskan bahwa anak-anak tidak
belajar dari ceramah atau pernyataan-pernyataan yang singkat.
Anak-anak belajar dari
pengalaman.
Untungnya, mereka mau dan mampu
untuk belajar dari pengalaman melalui mendengarkan cerita orang lain. Perilaku dipelajari
dengan melakukannya dan tahu bahwa hasil dari memperlajari perilaku nantinya
akan berguna. Belajar memutuskan perilaku mana yang dicoba dapat dibentuk
dengan melihat perilaku pada diri orang tuanya, guru-gurunya dan
teman-temannya, dan juga dengan membaca cerita tentang orang-orang yang memiliki
perilaku-perilaku tersebut.
Anak yang berusia mulai dari 9
tahun sudah cukup usia untuk membaca sebuah buku, atau orang tua dapat
membacakan buku kepada mereka jika anak masih sangat belia, dimana karakter
utama tetap percaya diri meskipun sedang didesak, dan mampu menjaga kerendahan
hati agar sukses di masa yang akan datang.
Anak-anak belajar banyak dari
mendengarkan cerita-cerita orang tua mereka, dimana anak dapat menemukan
kekuatan untuk pulih dari kegagalan atau sikap rendah hati yang sangat
bermanfaaat di kehidupan sehari-hari. Anak dapat belajar ketika mengetahui bahwa
orang tua mereka pernah membuat kesalahan ketika orang tua mereka masih muda,
tetapi mampu bertahan dan terus maju. Proses sebenarnya dari belajar
kepercayaan diri tidak datang dari “diajarkan” atau diberikan hadiah, tetapi
datang dari “ditantang” atau sukses karena kerja keras si anak.
Tercapainya “keberhasilan” ketika
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mudah tidak mengajarkan anak kepercayaan
diri. Diberikan penghargaan karena “mencoba” ketika semua orang mempunyai “penghargaan
dari keikutsertaan” mengajarkan arti dari hak seseorang– seperti, “Ketika saya ambil
bagian pada kegiatan apapun, saya seharusnya mendapatkan penghargaan,
bagaimanapun saya melakukannya.” Itu tidak baik untuk kerendahan hati atau
kepercayaan diri.
Inilah sebabnya anak-anak
diuntungkan dari keikutsertaan mereka pada berbagai kegiatan pramuka atau
kelompok yang mengajarkan keterampilan, jadi mereka dapat mengalami tantangan, merasakan kerja kelompok, dan ketekunan untuk mencapai sesuatu di saat waktu yang sulit.
Anak-anak belajar dari kombinasi antara kepercayaan diri dan rendah hati melalui pengalaman, cerita-cerita dan
berbicara mengenai kehidupan yang sesungguhnya. Mereka jarang belajar
keterampilan-keterampilan tersebut melalui ceramah atau pelajaran.
No comments:
Post a Comment