Tuesday, January 10, 2017

Bagaimana cara mengajarkan kepercayaan diri/harga diri dan kerendahan hati kepada anak?




Pada kesempatan kali ini, Cerita People dan S. Widawsky akan membantu para orang tua yang ingin mengajarkan anak-anak mereka mengenai keterampilan yang sangat diperlukan agar menjadi anak-anak yang mandiri dan sehat secara fisik maupun mental. Selalu ada pertanyaan dari setiap ibu,

Bagaimana cara mengajarkan kepercayaan diri/harga diri dan kerendahan hati kepada anak?

S. Widawsky, seorang mental health professional dan konsultan personal menjelaskan bahwa anak-anak tidak belajar dari ceramah atau pernyataan-pernyataan yang singkat.

Anak-anak belajar dari pengalaman.

Untungnya, mereka mau dan mampu untuk belajar dari pengalaman melalui mendengarkan cerita orang lain. Perilaku dipelajari dengan melakukannya dan tahu bahwa hasil dari memperlajari perilaku nantinya akan berguna. Belajar memutuskan perilaku mana yang dicoba dapat dibentuk dengan melihat perilaku pada diri orang tuanya, guru-gurunya dan teman-temannya, dan juga dengan membaca cerita tentang orang-orang yang memiliki perilaku-perilaku tersebut.

Anak yang berusia mulai dari 9 tahun sudah cukup usia untuk membaca sebuah buku, atau orang tua dapat membacakan buku kepada mereka jika anak masih sangat belia, dimana karakter utama tetap percaya diri meskipun sedang didesak, dan mampu menjaga kerendahan hati agar sukses di masa yang akan datang.

Anak-anak belajar banyak dari mendengarkan cerita-cerita orang tua mereka, dimana anak dapat menemukan kekuatan untuk pulih dari kegagalan atau sikap rendah hati yang sangat bermanfaaat di kehidupan sehari-hari. Anak dapat belajar ketika mengetahui bahwa orang tua mereka pernah membuat kesalahan ketika orang tua mereka masih muda, tetapi mampu bertahan dan terus maju. Proses sebenarnya dari belajar kepercayaan diri tidak datang dari “diajarkan” atau diberikan hadiah, tetapi datang dari “ditantang” atau sukses karena kerja keras si anak.

Tercapainya “keberhasilan” ketika melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mudah tidak mengajarkan anak kepercayaan diri. Diberikan penghargaan karena “mencoba” ketika semua orang mempunyai “penghargaan dari keikutsertaan” mengajarkan arti dari hak seseorang– seperti, “Ketika saya ambil bagian pada kegiatan apapun, saya seharusnya mendapatkan penghargaan, bagaimanapun saya melakukannya.” Itu tidak baik untuk kerendahan hati atau kepercayaan diri.

Inilah sebabnya anak-anak diuntungkan dari keikutsertaan mereka pada berbagai kegiatan pramuka atau kelompok yang mengajarkan keterampilan, jadi mereka dapat mengalami tantangan, merasakan kerja kelompok, dan ketekunan untuk mencapai sesuatu di saat waktu yang sulit.


Anak-anak belajar dari kombinasi antara kepercayaan diri dan rendah hati melalui pengalaman, cerita-cerita dan berbicara mengenai kehidupan yang sesungguhnya. Mereka jarang belajar keterampilan-keterampilan tersebut melalui ceramah atau pelajaran.

No comments:

Post a Comment